Sejarah Gedung DPR/MPR
Posted by KYN Praha in Blackbox on Monday, January 23, 2012
Gedung Dewan Perwakilan Rakyat/Majelis Permusyawaratan Rakyat (DPR/MPR) didirikan pada 8 Maret 1965. Saat itu, Presiden Soekarno mencetuskan untuk menyelenggarakan CONEFO (Conference of the New Emerging Forces) yang merupakan wadah dari semua New Emerging Forces. Anggota-anggotanya direncanakan terdiri dari negara-negara Asia, Afrika, Amerika Latin, negara-negara Sosialis, negara-negara Komunis, dan semua Progresive Forces dalam kapitalis.
Conefo
dimaksudkan sebagai suatu tandingan terhadap Perserikatan Bangsa-bangsa
(PBB). Melalui Keppres No. 48/1965, Soekarno menugaskan kepada
Soeprajogi sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga (PUT). Menteri PUT
kemudian menerbitkan Peraturan Menteri PUT No. 6/PRT/1965 tentang
Komando Pembangunan Proyek Conefo.
BANGUNAN
BANGUNAN
- Jenis = Kabah
- Lokasi = Jakarta Selatan, Jakarta, Indonesia
- Dimulai = 08 Maret 1965
- Selesai = 01 Februari 1983 (Gedungan perlengkapan menyelsaikan tahun 1968)
- Tinggi = 100 M
- Arsitek = Soejoedi Wirjoatmodjo
GEDUNG Komplek DPR/MPR terdiri dari Gedung Utama (Nusantara) yang berbentuk kubah, Nusantara I atau Lokawirasabha setinggi 100 meter dengan 24 lantai, Nusantara II, Nusantara III, Nusantara IV, dan Nusantara V. Di tengah halaman terdapat air mancur dan "Elemen Elektrik". Juga berdiri Gedung Sekretariat Jenderal dan sebuah Masjid. Atas amandemen Undang-undang Dasar 1945 (UUD'45), dalam Komplek DPR/MPR telah berdiri bangunan baru untuk kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
LOKASI Komplek DPR/MPR tersebut masuk dalam wilayah Kelurahan Senayan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sebelah barat berbatasan dengan Jalan Gelora, sebelah selatan dengan Komplek Kantor Menteri Olahraga RI, Komplek Televisi Republik Indonesia (TVRI), dan Komplek Taman Ria Senayan, di sebelah timur berbatasan dengan Jalan Gatot Subroto, dan Komplek Menteri Kehutanan di sebelah utaranya.
LOKASI DEMONSTRASI Pemandangan yang paling jelas saat dilihat dari Jalan Gatot Subroto di sebelah timur. Karena gelombang demokrasi, beberapa kali pintu utama pernah jebol oleh kuatnya aksi demonstrasi dari berbagai elemen masyarakat sehingga pemagaran komplek DPR/MPR diperkokoh.
PEMBANGUNAN RUANG SIDANG PERTAMA.
ELEMENT GEDUNG
TEAM PEMBANGUN GEDUNG
DETAIL PENUTUP ATAP
SAYAP BURUNG GARUDA
PERSPEKTIF
RANCANGAN ASLI
SKETSA GEDUNG
PERESMIAN
TANTANGAN
ARKARDA
Sumber. http://www.inertseven.info/
This entry was posted on Monday, January 23, 2012 at 1:05:00 AM and is filed under Blackbox. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.
- No comments yet.