“Hard Disk” Super Bisa Tahan hingga 10 Juta Tahun
Posted by KYN Praha in Entertainment on Friday, July 27, 2012
Sebuah hard disk berkualitas
bagus bisa bertahan selama beberapa tahun. Akan tetapi, pada akhirnya
medium penyimpanan data mekanik ini akan mengalami kerusakan yang
berpotensi menghancurkan semua data di dalamnya.
Perkiraan masa hidup hard disk (mean time between failure/MTBF atau waktu jeda sebelum kerusakan) sudah ditetapkan semenjak keluar dari pabrik, biasanya dalam hitungan ratusan ribu jam.
Lalu, bagaimana agar data yang disimpan dalam hard disk tetap awet dalam jangka waktu lama? Nah, tim riset dari dinas pengendalian limbah nuklir Perancis ANDRA telah membuat prototype sebuah hard disk yang masa hidupnya sangat panjang, mencapai 10 juta tahun.
Tujuan diciptakannya hard disk super
awet itu adalah memberi informasi kepada orang-orang di masa depan yang
kebetulan menemukan lokasi pembuangan limbah nuklir ANDRA. Isi
informasinya lebih kurang menjelaskan perihal limbah nuklir yang
terkubur di lokasi tersebut dan cara penanganan yang benar.
Hard disk
super ini terbuat dari safir dan informasi di dalamnya direkam lewat
pahatan platinum. Piringan penyimpan data berjumlah dua buah,
masing-masing berdiameter 20 cm. Ongkos pembuatannya mencapai 25.000
dollar AS atau sekitar Rp 236 juta. Perkiraan umur hard disk itu diperoleh melalui simulasi penuaan dengan merendamnya di cairan asam keras.
Selain jenis material, perbedaan hard disk super ini dengan hard disk biasa mencakup metode perakaman datanya. Hard disk biasa merekam data digital dalam pola magnetik, sementara hard disk bikinan ANDRA menyimpan data dalam bentuk pahatan gambar berukuran sangat kecil.
Satu
piringan bisa menampung sekitar 40.000 gambar. Orang-orang di masa
depan nantinya tak akan butuh komputer untuk membaca data di dalamnya.
Yang diperlukan hanyalah sebuah mikroskop.
Biarpun telah membuat hard disk
yang sangat awet, masih ada satu masalah yang harus dipecahkan oleh
para peneliti ANDRA sebelum memajangnya di tempat pembuatan limbah
nuklir. “Kami belum tahu informasinya harus ditulis dalam bahasa apa,”
ujar Patrick Charton dari ANDRA.
Persoalan yang satu ini memang
agak pelik karena bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi pasti akan
banyak berubah dalam waktu jutaan tahun. Sementara informasi dalam hard disk tersebut harus bisa dimengerti oleh siapa pun yang menemukannya di masa depan, itu pun kalau masih berwujud manusia.
Sumber : http://www.gaptekupdate.com
This entry was posted on Friday, July 27, 2012 at 1:05:00 PM and is filed under Entertainment. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.
- No comments yet.