Pandangan Tokoh-Tokoh Dunia Terhadap Nabi Muhammad SAW
Posted by KYN Praha in Chronology on Wednesday, August 8, 2012
Michael
H. Hart (The 100: A Ranking of The Most Influetial Persons in History, New
York, 1978)
Pilihan saya untuk
menempatkan Muhammad pada urutan teratas mungkin mengejutkan semua pihak, tapi
dialah satu-satunya orang yang sukses baik dalam tataran sekular maupun agama.
Mahatma Gandhi
"Saya lebih dari
yakin bahwa bukan pedanglah yang memberikan kebesaran pada Islam pada masanya.
Tapi ia datang dari kesederhanaan, kebersehajaan, kehati2an Muhammad serta
pengabdian luar biasa kepada teman dan pengikutnya,tekadnya, pengabdiannya,
serta keyakinannya terhadap Tuhan dan tugasnya.
Sir George Bernard
Shaw
"Saya yakin apabila orang semacam
Muhammad memegang kekuasaaan tunggal di dunia modern ini, dia akan berhasil
mengatasi segala permasalahan, sedemikian hingga membawa kedamaian dan
kebahagiaan yang dibutuhkan di dunia : Ramalanku, keyakinan yang dibawanya akan
diterima di Eropa di masa datang dan memang ia telah mulai diterima di Eropa
saat ini"
Prof.
(Snouck) Hurgronje
Liga bangsa-bangsa
yang didirikan Nabi umat Islam telah meletakkan dasar-dasar persatuan
internasional dan persaudaraan manusia di atas pondasi yang universal yang
menerangi bagi bangsa lain. Buktinya, sampai saat ini tiada satu bangsa pun di
dunia yang mampu menyamai Islam dalam capaiannya mewujudkan ide persatuan
bangsa-bangsa. Dunia telah banyak mengenal konsep ketuhanan, telah banyak individu
yang hidup dan misinya lenyap menjadi legenda. Sejarah menunjukkan tiada satu
pun legenda ini yang menyamai bahkan sebagian dari apa yang Muhammad capai.
Seluruh jiwa raganya ia curahkan untuk satu tujuan: menyatukan manusia dalam
pengabdian kapada Tuhan dalam aturan-aturan ketinggian moral. Muhammad atau
pengikutnya tidak pernah dalam sejarah menyatakan bahwa ia adalah putra Tuhan
atau reinkarnasi Tuhan atau seorang jelmaan Tuhan dia selalu sejak dahulu
sampai saat ini menganggap dirinya dan dianggap oleh pengikutnya hanyalah
sebagai seorang pesuruh yang dipilih Tuhan.
Thomas
Carlyle in his Heroes And Heroworship
(Betapa menakjubkan)
seorang manusia sendirian dapat mengubah suku-suku yang saling berperang dan
kaum nomaden menjadi sebuah bangsa yang paling maju dan paling berperadaban
hanya dalam waktu kurang dari dua decade. “Kebohongan yang dipropagandakan kaum
Barat yang diselimutkan kepada orang ini (Muhammad) hanyalah mempermalukan diri
kita sendiri. S esosok jiwa besar yang tenang, seorang yang mau tidak mau harus
dijunjung tinggi. Dia diciptakan untuk menerangi dunia, begitulah perintah Sang
Pencipta Dunia.“Diantara aib terbesar yang ada hari ini ialah bahwa seorang
cendekiawan menerima begitu saja ucapan seseorang yang mengatakan bahwa Islam
adalah bohong dan Muhammad adalah penipu.
Edward Gibbon and
Simon Ockley speaking on the profession of Islam write:
Saya percaya bahwa
Tuhan adalah tunggal dan Muhammad adalah pesuruh-Nya adalah pengakuan kebenaran
Islam yang simpel dan seragam. Tuhan tidak pernah dihinakan dengan
pujaan-pujaan kemakhlukan; penghormatan terhadap Sang Nabi tidak pernah berubah
menjadi pengkultusan berlebihan; dan prinsip-prinsip hidupnya telah memberinya
penghormatan dari pengikutnya dalam batas-batas akal dan agama
James
A. Michener, “Islam: The Misunderstood Religion,” in Reader’s Digest (American
edition), May 1955, pp. 68-70.
Muhammad,
seorang inspirator yang mendirikan Islam, dilahirkan pada tahun 570 masehi
dalam masyarakat Arab penyembah berhala. Yatim semenjak kecil dia secara khusus
memberikan perhatian kepada fakir miskin, yatim piatu dan janda, serta hamba
sahaya dan kaum lemah. Di usia 20 tahun, dia sudah menjadi seorang pengusaha
yang sukses, dan menjadi pengelola bisnis seorang janda kaya. Ketika mencapai
usia 25, sang majikan melamarnya. Meski usia perempuan tersebut 15 tahun lebih
tua Muhammad menikahinya dan tetap setia kepadanya sepanjang hayat sang istri.
Seperti halnya para nabi lain, Muhammad memulai tugas kenabiannya dengan
sembunyi2 dan ragu2 karena menyadari kelemahannya. Tapi Baca adalah perintah
yang diperolehnya, -dan meskipun sampai saat ini diyakini bahwa Muhammad tidak
bisa membaca dan menulis dan keluarlah dari mulutnya satu kalimat yang akan
segera mengubah dunia: Tiada tuhan selain Allah. “Dalam setiap hal, Muhammad
adalah seorang yang mengedepankan akal. Ketika putranya, Ibrahim, meninggal
disertai gerhana dan menimbulkan anggapan ummatnya bahwa hal tersebut adalah
wujud rasa belasungkawa Tuhan kepadanya, Muhammad berkata: Gerhana adalah
sebuah kejadian alam biasa, adalah suatu kebodohan mengkaitkannya dengan
kematian atau kelahiran seorang manusia. “Sesaat setelah ia meninggal, sebagian
pengikutnya hendak memujanya sebagaimana Tuhan dipuja, akan tetapi penerus
kepemimpinannya (Abu Bakar-pen.) menepis keinginan ummatnya itu dengan salah
satu pidato relijius terindah sepanjang masa: Jika ada diatara kalian yang
menyembah Muhammad, maka ketahuilah bahwa ia telah meninggal. Tapi jika
Tuhan-lah yang hendak kalian sembah, ketahuilah bahwa Ia hidup selamanya. (Ayat
terkait: Q.S. Al Imran, 144 – pen.)
W. Montgomery Watt,
Mohammad at Mecca , Oxford , 1953, p. 52.
Kesiapannya menempuh
tantangan atas keyakinannya, ketinggian moral para pengikutnya, serta
pencapaiannya yang luar biasa semuanya menunjukkan integritasnya. Mengira
Muhammad sebagai seorang penipu hanyalah memberikan masalah dan bukan jawaban.
Lebih dari itu, tiada figur hebat yang digambarkan begitu buruk di Barat selain
Muhammad.
Annie Besant, The
Life And Teachings Of Muhammad, Madras , 1932, p. 4.
“Sangat mustahil bagi
seseorang yang memperlajari karakter Nabi Bangsa Arab, yang mengetahui
bagaimana ajarannya dan bagaimana hidupnya untuk merasakan selain hormat
terhadap beliau, salah satu utusan-Nya. Dan meskipun dalam semua yang saya
gambarkan banyak hal-hal yang terasa biasa, namun setiap kali saya membaca
ulang kisah-kisahnya, setiap kali pula saya merasakan kekaguman dan
penghormatan kepada sang Guru Bangsa Arab tersebut.”
Bosworth
Smith, Mohammad And Mohammadanism, London , 1874, p. 92.
Dia adalah perpaduan
Caesar dan Paus; tapi dia adalah sang Paus tanpa pretensinya dan seorang caesar
tanpa Legionnaire- nya: tanpa tentara, tanpa pengawal, tanpa istana, tanpa
pengahasilan tetap; jika ada seorang manusia yang pantas untuk berkata bahwa
dia-lah wakil Tuhan penguasa dunia, Muhammad lah orang itu, karena dia memiliki
kekuatan meski ia tak memiliki segala instrument atau penyokongnya.
John
William Draper, M.D., L.L.D., A History of the Intellectual Development of
Europe, London 1875, Vol.1, pp.329-330
Empat tahun setelah
kematian Justinian, pada 569 AD, telah lahir di Mekkah Arabia seorang manusia
yang sangat besar pengaruhnya terhadap ummat manusia.
John
Austin, “Muhammad the Prophet of Allah,” in T.P.. ’s and Cassel ’s Weekly for
24th September 1927
Dalam
kurun waktu hanya sedikit lebih dari satu tahun, ia telah menjadi pemimpin di
Madinah. Kedua tangannya memegang sebuah tuas yang siap mengguncang dunia.
Professor
Jules Masserman
Pasteur dan Salk
adalah pemimpin dalam satu hal (intelektualitas- pen). Gandhi dan Konfusius
pada hal lain serta Alexander, Caesar dan Hitler mungkin pemimpin pada kategori
kedua dan ketiga (reliji dan militer pen.). Jesus dan Buddha mungkin hanya pada
kategori kedua. Mungkin pemimpin terbesar sepanjang masa adalah Muhammad, yang
sukses pada ketiga kategori tersebut. Dalam skala yang lebih kecil Musa
melakukan hal yang sama.
“Kita
harus katakan bahwa Muhammad adalah tokoh sejarah terbesar. Ketika memulai
dakwahnya, negeri Arab adalah sebentang padang pasir kering dan kosong, yang di
beberapa kawasannya dihuni oleh sejumlah kaum Arab penyembah berhala. Jumlah
mereka kecil tapi perselisihan diantara mereka sangat banyak.
Akan
tetapi ketika beliau wafat, penduduk Arab ini pula telah muncul sebagai umat
yang bersatu dan kompak. Beliau menghapus segala macam khurafat dan fanatisme
dan menyuguhkan sebuah agama dyang sederhana tapi kokoh dan terang benderang
yang dibangun di atas dasar keberanian dan kemuliaan. Kitab beliau adalah
Al-Quran dan tak ada kitab lain yang mampu menandinginya dari segi kekuatan
pengaruh dan daya tariknya.”
Dalam
bukunya “Peradaban Islam dan Arab”, menulis, “Jika kita ingin kita ingin
mengukur kehebatan tokoh-tokoh besar dengan karya-karya dan hasil kerjanya,
maka harus kita katakan bahwa diantara seluruh tokoh sejarah, Nabi Islam adalah
manusia yang sangat agung dan ternama. Meskipun selama 20 tahun, penduduk
Makkah memusuhi Nabi sedemikian kerasnya, dan tak pernah berhenti mengganggu
dan menyakiti beliau, namun pada saat Fathu Makkah (penaklukan kota Makkah),
beliau menunjukkan puncak nilai kemanusiaan dan kepahlawanan dalam
memperlakukan warga Makkah. Beliau hanya memerintahkan agar patung-patung di
sekitar dan di dalam Ka’bah dibersihkan. Hal yang patut diperhatikan dalam
kepribadian beliau ialah bahwa sebagaimana tidak pernah takut menghadapi
kegagalan, ketika memperoleh kemenangan pun beliau tidak pernah menyombong dan
tetap menunjukkan sikapnya yang lurus.”
Sumber : Google
This entry was posted on Wednesday, August 8, 2012 at 10:51:00 PM and is filed under Chronology. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.
- No comments yet.