Rumoh Adat Nangroe Aceh Darussalam






Bagi masyarakat tradisional Aceh, rumah tinggal bukanlah rumah hunian biasa tanpa makna. Orientasi rumah yang selalu diupayakan menghadap ke arah Mekkah (ke arah barat dari Aceh), merupakan ungkap bentuk kecintaan terhadap Islam sehingga mendorong karya arsitektur menyesuaikan jati dirinya. Masyarakat aceh juga mempunyai keunikan dalam membuat rumah tradisionalnya yang seluruhnya hampir dibuat dari bahan alami atau menggunakan bahan disekitarnya seperti kayu pilihan, pintu dan jendela hingga atap rumah dengan penutup dari daun rumbia atau daun pohon sagu, apabila persyaratan mutu bahan bangunan benar-benar menggunakan kayu pilihan dan berkualitas bagus, maka rumah Aceh mampu bertahan hingga ratusan tahun.
Masa kini telah jarang sekali ditemui rumoh Aceh yang dibangun spesifik untuk rumah tinggal, godaan untuk tinggal di dalam rumah beton mendorong mayoritas masyarakat Aceh melepas secara perlahan-lahan akan warisan budaya arsitekturnya. Dan kontruksi bangunan rumah adat Aceh bisa dibilang hampir sama dengan kontruksi pada saat ini, kita bisa melihatnya dari cara pembuatannya seperti pada gambar diatas.

  1. gravatar

    # by Anonymous - Wednesday, October 20, 2010 4:42:00 PM

    cOBA CARI bRO... Dulu konstruksinya gimana...? sebelum ada pondasi tapak setempat gitu... Saleum aneuk Naggroe...!