Ada "Mata-mata" di Android, BlackBerry, dan iPhone?



SHUTTERSTOCK

ilustrasi
KOMPAS.com Sebuah peranti lunak dituding bertindak sebagai mata-mata. Ia hadir di Android, BlackBerry, dan iPhone tanpa sepengetahuan pengguna.
Apakah peranti lunak itu? Betulkah ia mata-mata? Berikut adalah penjelasan yang dirangkum dari berbagai sumber:
Peranti lunak yang sedang jadi sorotan, terutama di Amerika Serikat, bernama Carrier IQ. Keberadaannya terungkap oleh peneliti bernama Trevor Eckhart.
Awalnya, Carrier IQ ditemui di perangkat Android. Eckhart mengatakan, software (peranti lunak) itu memata-matai seluruh aktivitas pengguna, termasuk tombol apa yang ditekan dan teks yang diketik pengguna.
Apa itu Carrier IQ?
Menurut keterangan resmi dari pembuatnya, Carrier IQ adalah peranti lunak yang mengumpulkan data penggunaan oleh pelanggan sehingga operator telekomunikasi bisa menganalisis dan melakukan perbaikan.
Carrier IQ berjalan terus, tersembunyi, dan tidak bisa dihentikan. Kecuali jika perangkat di-unlock/root atau jailbreak. Dengan kata lain: butuh pengetahuan teknis.

Data apa yang dilacak?
Menurut Eckhart, perati lunak ini melacak lokasi perangkat, tombol yang ditekan, halaman web yang dikunjungi, kapan panggilan telepon dilakukan, dan informasi lain. Ia bahkan mendemokannya lewat sebuah video di YouTube.

Pembuat Carrier IQ menolak klaim tersebut. Pernyataan resmi perusahaan itu menunjukkan bahwa mereka bisa tahu apakah sebuah SMS berhasil dikirimkan atau tidak, tetapi tidak merekam konten SMS-nya. Ia juga tahu aplikasi apa yang menyedot baterai, tetapi tak menyimpan screenshot-nya.

Datanya dikirim ke mana?
Video demo yang ditunjukkan Eckhart tidak menampilkan adanya transmisi data. Carrier IQ mengatakan, data yang mereka kumpulkan dikirimkan melalui jalur terenkripsi.

Perangkat apa yang memakai Carrier IQ?
Menurut perusahaan Carrier IQ, software mereka dipakai di lebih dari 130 juta ponsel di dunia. Namun, mereka menolak untuk menyebutkan apa saja.
Terpasang dan aktifnya Carrier IQ disebutkan sebagai hak operator telekomunikasi. Di AS, misalnya, AT&T mengakui memakai software ini. Sprint juga demikian. Namun, Verizon mengatakan tidak memakainya.
Eckhart menyebut Carrier IQ ada di HTC, Samsung, Nokia, dan BlackBerry.
Research In Motion, pembuat BlackBerry, mengatakan bahwa mereka tidak memasang Carrier IQ di perangkatnya dan tidak membolehkan operator telekomunikasi melakukan hal itu. Nokia juga mengatakan tidak menggunakannya.
Motorola mengakui ada peranti lunak itu di perangkat mereka, tetapi melempar isu itu ke operator. Hal sama dilakukan Samsung.
HTC mengatakan, Carrier IQ ada di perangkat mereka hanya jika diwajibkan oleh operator telekomunikasi tertentu di AS. HTC bukan rekanan atau klien dari Carrier IQ.
Developer iOS, Grant Paul, menemukan adanya Carrier IQ di iPhone. Namun menurut Apple, mereka tidak lagi memakai peranti lunak itu sejak iOS 5.
Google mengatakan tidak pernah memasang Carrier IQ di Android. Namun, mereka mengakui bahwa Android bersifat terbuka dan operator atau pembuat perangkat berbasis Android bisa melakukan penyesuaian.

Apa masalahnya sih?
Di AS, Carrier IQ jadi isu besar karena masalah privasi yang konon dilanggar oleh peranti lunak tersebut. Beberapa pihak bahkan mempertimbangkan gugatan class action.
Namun, beberapa peneliti keamanan mengatakan, isu ini terlalu dibesar-besarkan. Tim Wyatt, dari Lookout (peranti lunak keamanan Android), mengatakan memang ada kekhawatiran soal data pengguna.
Akan tetapi, Wyatt mengatakan, setelah diteliti lebih dalam, tampak bahwa Carrier IQ tidak mengirimkan data tombol yang ditekan ke operator. "Dari apa yang kami ketahui, tampaknya Carrier IQ bukan program jahat," tutur Wyatt.
Satu-satunya yang menakutkan dari Carrier IQ adalah ia tidak diketahui keberadaannya dari pengguna (tersembunyi) dan tidak ada cara bagi pengguna untuk mematikannya. Pengguna juga tidak tahu persis, apa data yang dikumpulkan peranti lunak itu.
Sumber : CNET