Robert F. Kennedy, misteri dua pistol dan wanita polkadot

Robert F. Kennedy, misteri dua pistol dan wanita polkadot
Robert Fitzgerald Kennedy sekarat setelah ditembak dari jarak dekat di dalam kantor tim kampanyenya di Los Angeles, California, Amerika Serikat, pada 5 Juni 1968. (www.documentingreality.com)

Serupa dengan kakaknya, John F. Kennedy, karir politik Robert Kennedy juga berakhir tragis. Dia tewas setelah ditembak saat merayakan kemenangan saat konvensi calon presiden Partai Demokrat di Los Angeles, Negara Bagian California pada 5 Juni 1968, lima tahun setelah saudaranya tewas.
Saat itu, Robert disebut-sebut bakal menjadi penerus dinasti Kennedy dalam politik Amerika. Kepopuleran dia bahkan hampir menyamai John pada saat itu. Tetapi takdir berkata lain, dia harus tewas bahkan sebelum memenangi konvensi itu, seperti dikutip dari situs www.wikipedia.org.
Pembunuh Robert diketahui adalah imigran Palestina bernama Sirhan Sirhan, yang saat itu berusia 24 tahun. Sampai saat ini dia masih dipenjara. Sama seperti kematian kakaknya, seiring tewasnya Robert bermunculanlah berbagai teori konspirasi. Tetapi tidak sebanyak sewaktu John meninggal.
Setelah Sirhan Sirhan ditangkap, muncul teori penembak kedua. Mereka menganggap orang Palestina itu bukan pelaku sebenarnya. Lewat analisa rekaman suara wawancara reporter bernama Stanislaw Pruszynski pada 2007, terdengar 13 kali letusan senjata. Padahal pistol Sirhan hanya berisi delapan peluru. Berarti kemungkinan ada dua penembak dalam insiden itu.
Dua pengacara Sirhan, William F. Pepper dan Laurie Dusek, tahun lalu mengajukan peninjauan kembali atas kasus klien mereka. Keduanya melakukan penelitian dan uji balistik terhadap pistol yang digunakan saat peristiwa dan menemukan jenis peluru yang menewaskan Robert berbeda dengan senjata milik Sirhan. Atas dasar itu keduanya membuktikan klien mereka tidak bersalah.
Konspirasi lainnya melibatkan seorang wanita. Sandy Serrano, anggota tim kampanye dan saksi menyebutkan, dia melihat satu perempuan berlari keluar ruangan bersama lelaki seusai penembakan dan berbicara, "Kami menembaknya," dua kali. Saksi lain, Evan Freed, juga menyatakan melihat perempuan itu berlari meninggalkan ruangan setelah Robert ditembak.
Dinas Intelijen Amerika (CIA) kembali disebut-sebut terlibat dalam pembunuhan Robert, walau bukti-bukti itu sangat lemah. Mereka dituding sengaja menghabisi adik John F. Kennedy itu lantaran tidak ingin dinasti Kennedy kembali memegang tampuk kekuasaan.
Sekali lagi, seluruh teori konspirasi itu tetap tidak bisa dibuktikan dan sirhan Sirhan tetap menunggu kepastian nasibnya sampai saat ini.

Sumber : http://www.merdeka.com/dunia/robert-f-kennedy-misteri-dua-pistol-dan-wanita-polkadot.html